Pentingnya Pemahaman Type of Shoot dalam Pembuatan Sebuah Video

Tiga tahapan pembuatan video pembelajaran, tentunya sudah sering banyak yang bahas. Diawali dengan merancang media video, dilanjutkan tahap kedua yaitu produksi, dan tahap terakhir adalah tahap pasca produksi.

Pentingnya Pemahaman Type of Shoot dalam Pembuatan Sebuah Video

Pada tahap kedua yakni produksi, ada yang menyebutnya shooting atau syuting, merupakan salah satu tahapan penting dalam pembuatan video pembelajaran. Untuk mewujudkan naskah menjadi video pembelajaran yang menarik, diperlukan pengetahuan teknik produksi yang harus dikuasai oleh tim produksi video pembelajaran. 

Menciptakan gambar yang bagus itu bergantung padrasa (taste), namun teknik dan teori harus bisa dan dipahami. Teknik produksi memerlukan pengetahuan dasar-dasar visualisasi, antara lain: 

  1. Type of shot
  2. Camera angle
  3. Camera movement 

Type of Shoot dalam Pembuatan Sebuah Video

Berikut catatan tentang Type of Shoot, yang saya peroleh pada modul 10 PembaTIK Level 3 2020:

1. Extreme long shot

Disingkat juga dengan XLS atau ELS. Istilah lainnya very wide shot atau very wide angle. Umumnya digunakan pengambilan gambar exterior. Mencakup pandangan yang lapang/sangat luas, biasanya menampilkan visual lingkungan (environment) sekitar yang lebih besar. 

Sering digunakan untuk establishing shot pada sebuah motion picture (film) atau dipermulaan scene baru dari sekuen film. Difungsikan untuk menunjuk pada suatu tempat misalnya kota, pinggiran kota, bukit bebatuan, pegunungan, gurun, laut, dan lain-lain. 

Terkadang juga menunjukan sebuah waktu/musim misalnya siang, malam, musim panas musim hujan, masa lalu, mas kini, masa depan, dan lain-lain. Bisa juga untuk memperlihatkan seseorang yang tampak kecil dari suatu lokasi yang lebih besar misalnya pejalan di tengah hiruk pikuk kota, pergerkan suatu pasukan, dan lain sebagainya.

2. Very long shot

Disingkat dengan VLS. Dapat digunakan untuk syuting exterior atau interior yang cukup luas dan tinggi dari set studio atau set building. Di dalam ruang sebuah film suasana ini bahkan sangat penting untuk menunjukan isi dari sebuah layar, tetapi detil sosok mulai menjadi pengamatan penonton. Digunakan untuk establishing shot pada sesosok karakter yang bergerak seolah penutup sebuah scene.

3. Long shot/ wide shot

Disingkat LS dan/atau WS. Bisanya disebut dengan “full body” shot, luas tetapi tidak menutup sosok dari kepala hingga kaki nampak full frame. Sosok manusia lebih besar dari sekitarnya tetapi masih menunjukan subjek tersebut ada disuatu lokasi yang ditunjukkan. 

Tidak cocok untuk establishing shot. Menunjuk suatu lokasi, waktu dan seseorang/subjek, misalnya gender (jenis kelamin), baju/kostum, pergerakan-pergerakan objek/subjek, dan ekspresi muka yang mungkin lebih mudah untuk dikenali.

4. Medium long shot

Disingkat MLS. Jenis Type of shot ini untuk menjawab daya tarik (rasa penasaran) penonton, biasanya sering disebut dengan dengkul shot (knee shot) karen size shot yang diambil dari knee (dengkul/lutut) hingga ke atas. Di sini sosok/seseorang sudah mulai ditonjolkan mulai dari detil baju, jenis kelamin, dan ekspresi muka/mimik wajah. Lebih menunjukan sosok daripada lokasi atau waktu.

5. Medium shot

Disingkat MS. Sering juga disebut “Waist” shot (Pinggang shot), karena pemotongan frame persis berada dari pinggang ke atas atau pergelangan tangan bila kita berdiri tegak. Sosok manusia lebih dominan di dalam frame, lirikan mata, detil baju, warna rambut dan semua style yang menempel secara langsung sudah terlihat jelas.

6. Medium close-up

Di singkat MCU. Kadang-kadang disebut “two-button” (dua tombol) karena frame ini cukup sempit hanya menonjolkan kepala dan dada. Karakter dan ekspresi wajah akan terlihat jelas, di mana kedua mata, emosi, warna dan gaya rambut, make up, dan lain-lain sudah nampak jelas. Memberikan banyak informasi bagaimanan karakter berbicara, mendengar, dan gesture yang terlihat dari tubuh serta gerakan
kepala.

7. Close-up

Disingkat CU. Kadang-kadang disebut “head shot” (shot kepala) karena di dalam frame yang terlihat hanya kepala dengan gaya rambut. Digunakan lebih intens kepada wajah subjek mulai dari mata, mulut, gerakan wajah seorang aktor/aktris. Penonton akan lebih fokus pada frame ini adalah gerakan mata dan mulut berbicara.

8. Big close-up

Disingkat BCU. Frame ini terbatas hanya pada wajah seseorang berfungsi untuk mendetilkan ekspresi, siapa dan bagaimana (feel emosi) seperti marah, takut, jatu cinta, senang, sedih dan lain-lain.

9. Extreme close-up

Disingkat ECU atau XCU. Murni untuk detail shot, framing lebih menuju pada satu bagian saja, seperti mata saja, mulut saja, telinga saja, tangan saja, dan lain-lain. Tipe ini menarik untuk membuka imajinasi di dalam dokumenter, seperti misal film kesehatan, ilmu pengetahuan, film-film fiksi naratif, dan untuk film-film seni ekperimental.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel