Kebun Binatang Gembira Loka, Berikut Sejarah Pembangunannya

Ini adalah kali pertama setelah puluhan tahun lalu, saya menginjakkan kaki lagi, berkunjung ke tempat ini. Gembira Loka Zoo, GL Zoo atau Kebun Binatang Gembira Loka adalah tempat yang saya maksud.

Kebun Binatang Gembira Loka, Berikut Sejarah Pembangunannya

Salah satu destinasi wisata Kota Jogja ini, memang menarik untuk dikunjungi, apalagi bagi anak-anak. Lalu apakah semua pengunjung yang datang ke sini tahu sejarahnya? Wah, gggak tahu saya.

Untungnya dari pengelola GL Zoo memberikan Peta GL Zoo, lengkap dengan Wahana apa saja yang ada. Di situ juga tertulis sejarah tentang Kebun Binatang Gembira Loka. Berikut sejarah yang saya kutip dari Peta yang dibagikan kepada pengunjung.

Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII pada tahun 1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan bantuan Ir. Kartsen, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. 

Kebun Binatang Gembira Loka, Berikut Sejarah Pembangunannya
Sumber: www.gembiralokazoo.com
Ir. Kartsen kemudian memilih lokasi di sebelah barat Sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut. Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang pembangunan Kebun Rojo terhenti. 

Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta pada tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi S.H. 

Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan oleh masyarakat hingga di tahun 1953. Dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal 10 September 1953) yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII, maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat direalisasikan. 

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959 KGPAA Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan Gembira Loka. 

Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit baik adalah dalam hal pemikiran maupun material terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka. Puncaknya di tahun 1978 ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap pengunjung Gembira Loka mampu mencapai satu 1,5 juta orang. 

Dalam perkembangannya pada bulan November 2009 Yayasan Gembira Loka menjalin kerjasama dengan PT. Buana Alam Tirta untuk mengelola Gembira Loka dan diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi gembiraloka di masa depan.

Nah, begitu sejarahnya. Tak hanya itu pada brosur yang dibagikan, juga dilengkapi dengan peta. Jadi bagi yang baru pertama kali berkunjung, tahu persis lokasi yang akan di kunjungi.

Peta Gembira Loka Zoo | DOWNLOAD

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel